Meski Facebook baru saja merilis aplikasi baru yaitu Facebook Marketplace kemarin , ternyata Aplikasi Social E-Commerce ini sudah banyak yang menggunakannya .
Dilansir dari Business Insider , ternyata ada beberapa orang yang menjual barang-barang terlarang dan bertentangan dengan kebijakan Facebook , barang terlarang tersebut antara lain narkoba , hewan hingga layanan sex .
Ada banyak barang ilegal yang dijual oleh pengguna Facebook Marketplace ini , mulai dari ular , bayi landak , ikan . Lucunya lagi , Facebook Marketplace ini menggunakan data profile facebook yang sudah ada sebelumnya , sehingga tidak sulit untuk melacak penjual atau pembeli yang berbuat “nakal” pada aplikasi jual beli berbasis sosial media ini.
Glad FB Marketplace is taking up prime real estate in the app with deals like this!!! pic.twitter.com/a8ugvXJHuU
— Jillian D’Onfro (@jillianiles) October 3, 2016
Ular diatas dijual dengan harga 300 USD , namun Facebook mengatakan bahwa halaman tersebut sudah ditutup .
Bahkan ada juga seseorang yang menjual bayi landak dengan harga 50 USD per ekor .
@amberyouwot they were on Facebook marketplace this morning lol pic.twitter.com/Ew5avraNLB
— Haley Stewart (@Helllllas) September 24, 2016
Dan berikut ini adalah halaman listing Facebook Marketplace yang menjual Ganja .
@MikeIsaac back in NY we have to just buy our drugs on Facebook pic.twitter.com/K52j7RUlz7
— Tim Bernal (@tombornal) October 3, 2016
Yang lucu , banyak juga orang yang memposting foto selfie nya pada halaman penjualan Facebook Marketplace
Sebelumnya , pernah ada kasus serupa yang melibatkan Group di Facebook dengan aktivitas illegal penjualan hewan langka di Malaysia , berikut artikel selengkapnya : Orangutan Dan Satwa Langka Dijual Melalui Group FB Malaysia .
Saat ini Facebook Marketplace baru dirilis pada kawasan US , UK , Australia dan New Zealand . Untuk Indonesia dan wilayah lain kita harus menunggu keputusan Facebook dengan melihat feedback dari aplikasi Facebook Marketplace ini , jika dalam beberapa bulan kedepan Aplikasi ini banyak digunakan dan tidak menimbulkan polemik baru seperti yang saat ini sedang terjadi , maka Facebook akan mengembangkan versi web dan merilisnya secara global .